Narrative Text

Kalau bicara tentang pelajaran Bahasa Inggris di kelas 10, salah satu materi yang selalu seru adalah narrative text. Jujur, dulu saya cukup bingung dengan konsepnya. Apa sih bedanya narrative text sama teks lainnya? Tapi setelah benar-benar memahami, ternyata ini adalah salah satu jenis teks yang paling menyenangkan. Kenapa? Karena pada dasarnya, kita diajak untuk bercerita!

Jadi, apa itu narrative text?  

Secara sederhana, narrative text adalah teks yang bertujuan untuk menceritakan sebuah cerita. Ceritanya bisa fiksi, seperti dongeng dan legenda, atau bahkan kisah nyata yang dikemas dalam bentuk narasi. Teks ini bertujuan untuk menghibur pembacanya dan sering kali memiliki pesan moral di akhir cerita.  

Struktur Narrative Text  

Nah, salah satu hal yang bikin narrative text mudah dikenali adalah strukturnya yang khas. Ada tiga bagian utama:  

1. Orientation 

   Ini adalah bagian pembukaan. Biasanya menjelaskan siapa tokohnya, di mana cerita terjadi, dan apa situasinya. Semacam "panggung" untuk cerita dimulai. Misalnya:  
   Once upon a time, in a small village near the forest, there lived a kind old woman.  

2. Complication  

   Di sinilah masalah mulai muncul. Konflik atau tantangan yang dihadapi tokoh biasanya dimasukkan di bagian ini. Ini bagian seru yang bikin cerita hidup! Misalnya:  
   One day, a big bad wolf came to the village and started scaring everyone. 

3. Resolution  

   Bagian ini adalah penyelesaian masalah. Apakah konfliknya berhasil diatasi? Atau malah berakhir dengan tragedi? Biasanya ada pelajaran atau pesan moral di sini. Contohnya:  
   The old woman cleverly trapped the wolf, and the village was safe again.  

Tiga struktur ini sering digunakan dalam berbagai cerita, mulai dari dongeng seperti "Cinderella," sampai cerita rakyat seperti "Malin Kundang."  

Ciri-Ciri Narrative Text  

Untuk membantu lebih memahami, berikut beberapa ciri khas narrative text:  
- Menggunakan past tense (contoh: walked, said, was).  
- Banyak menggunakan kata penghubung waktu seperti then, after that, before.  
- Tokoh cerita sering digambarkan dengan jelas, baik karakter baik maupun jahat.  
- Pesan moral hampir selalu ada, walaupun disampaikan secara halus.  

Contoh Narrative Text Sederhana  

Coba deh baca cerita pendek berikut:  

Once upon a time, there was a little boy named Jack who lived with his poor mother. One day, Jack sold their only cow for a handful of magical beans. His mother was very angry and threw the beans out of the window.  
The next morning, Jack woke up and saw a giant beanstalk growing outside his window. Curious, he climbed it and found a castle in the clouds. There, he met a giant who chased him down the beanstalk. Luckily, Jack chopped the beanstalk, and the giant fell to his doom. Jack and his mother then lived happily ever after, thanks to the gold he found in the castle.  


Lihat kan? Ceritanya sederhana tapi menarik! Ada pesan moral juga, yaitu keberanian dan keberuntungan bisa membawa perubahan besar.  

Tips Belajar Narrative Text  

Dulu saya sering kesulitan membedakan narrative text dengan recount text (ini teks cerita juga, tapi lebih fokus ke pengalaman pribadi). Kalau kamu juga bingung, coba fokus pada tujuan ceritanya. Narrative text lebih untuk menghibur, sementara recount lebih menceritakan fakta.  

Jangan lupa:  
- Perbanyak membaca cerita! Dongeng, fabel, atau cerita rakyat bisa jadi referensi.  
- Coba buat cerita sendiri. Mulai dari yang sederhana, seperti cerita fabel.  

Misalnya, “Ada seekor kelinci yang suka malas-malasan…” Nah, teruskan ceritanya! Semakin sering latihan, semakin paham struktur narrative text ini.  

Jadi, siapa bilang belajar narrative text nggak seru? 😊  

Posting Komentar